Isu Mengenai Referendum Yang Di katakan Mantan Panglima GAM
Seputar Aktual Nasonal - Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf sempat menggulirkan wacana soal referendum Aceh. Namun kemudian dia menarik lagi pernyataannya itu. Muzakir mengaku pernyataan tersebut keluar secara spontan. Pria yang akrab disapa Mualem ini menutup buku soal isu referendum Aceh.
Muzakir Manaf mengatakan bahwa statementnya terkait referendum Aceh diucapkan secara spontan. Klarifikasi itu disampaikan lewat sebuah video berdurasi 1 menit 16 detik.
"Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro (Wali Nanggroe Aceh)," kata Muzakir dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (12/6/2019).
Lantas, Muzakir memastikan bahwa saat ini rakyat Aceh cinta perdamaian dan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia pun berharap ke depan Aceh bisa maju dalam bingkai NKRI.
"Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI. Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju, membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI," kata pria yang menjabat sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) ini. Agen Domino
Muzakir pun mengungkit kembali perjanjian Helsinki. Dia berharap butir-butir perjanjian perdamaian Helsinki yang diteken antara GAM dan pemerintah Indonesia yang belum sesuai dituntaskan ke depan.
"Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat, sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan," imbuhnya.
Sebelumnya, Muzakir Manaf sempat bikin geger usai menyampaikan usul soal referendum. Dia mengucapkan usul referendrum Aceh itu di acara haul Teungku Hasan Muhammad Ditiro dan acara buka puasa bersama di Banda Aceh, Senin (27/5/2019).
"Alhamdulillah, kita melihat pada masa ini bahwa negara kita Indonesia keadilan entah ke mana dan demokrasi entah ke mana. Jadi kita sama-sama melihat Indonesia di ambang kehancuran dari segi apa saja. Kita ikut merasa sedih melihat keadaannya. Itu sebabnya, Pak Pangdam saya minta maaf, Aceh mungkin ke depan lebih baik kita minta referendum saja," kata Mualem disambut tepuk tangan tamu undangan.
"Karena, sesuai dengan Indonesia, tercatat ada bahasa, rakyat, dan daerah (wilayah). Maka oleh sebab itu, dengan kerendahan hati, dan supaya suara ini dapat tercium juga ke Jakarta. Inilah hasrat rakyat dan bangsa Aceh untuk berdiri di atas kaki sendiri," sambung Muzakir, yang juga Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi wilayah Aceh.
Muzakir mengaku khawatir Indonesia bakal kembali dijajah bangsa lain. Untuk itu, dia meminta Aceh mengikuti jejak Timor Timur, yang memisahkan diri dari Indonesia.
"Daripada kita dijajah orang lain, lebih baik kita berdiri di atas kaki sendiri. Mudah-mudahan, ini adalah satu usaha dan pemikiran bangsa Aceh saat ini. Mudah-mudahan dengan niat kita semua, lebih baik kita mengikuti Timor Timur," beber Muzakir.
Tidak ada komentar